Sabtu, 06 Mei 2017
SOP PABRIK KELAPA SAWIT
Berikut contoh SOP pabrik kelapa sawit yang mengunakan sistem yang terdiri atas tahap pemrosesan sebagai berikut.
1. Penerimaan BUAH
2. Perebutan
3. Pemisahan Berondolan
4. Pengadukan
5. Nut dan Serabut
7. Kernel dan recovery
8. Broiler
9. Power Hours.
10. WTP (pengolahan air)
11. Laboratorium
13. Pengolahan Limbah
A. SOP PENERIMAAN BUAH
1. Pendahuluan
a. KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Stasiun penerimaan buah sebagai tahapan awal dari seluruh tahapan proses pengolahan di pabrik kelapa sawit merupakan stasiun yang paling vital. Oleh karena dari stasiun penerimaan ini bisa diketahui mutu buah yang akan diolah, untuk mendapatkan hasil olahannya berupa CPO dan kernel. Artinya bila TBS yang diterima bermutu jelek, maka hasil olahannya sudah pasti bermutu jelek dan sebaliknya. Begitu juga didalam perlakuan terhadap penerimaan TBS di PKS, harus dilaksanakan dengan hati hati.
Kebijakan yang harus dilaksanakan disetasiun penerimaan buah ini sebagai berikut.
(1) Seluruh truk pengangkut TBS
kebun maupun luar harus
menyerahkan surat pengantar TBS kepada petugas di Pos keamanan sebelum diizinkan masuk ke PKS.
(2) Seluruh truk pengangkut TBS
kebun atau luar harus melalui jembatan timbangan untuk mengetahui berat TBS yang dibawa, baik pada saat masuk maupun keluar PKS.
(3) Seluruh pengangkut TBS harus melakukan proses antrian masuk ke PKS kontrol penerimaan buah dilakukan oleh petugas pos dengan prioritas TBS kebun inti.
(4) Sortasi mutu buah. Seluruh truk pengangkut TBS dari inti, luar dan plasma harus dilakukan terhadap mutu buah sebelum dibongkar di Loading Ramp.
b. DASAR-DASAR OPRASIONAL
1. Pos keamanan
Pos keamanan bertugas sebagai berikut.
(1) Mengatur antrean penerimaan
kendaraan pengangkut TBS.
(2) Mengawasi pemeriksaan
keamanan terhadap TBS yang
diterima untuk mencegah
terjadinya manipulasi.
2. Secara umum, fungsi dari stasiun penerimaan dapat diklasifikasikan kedalam:
(1) Penerimaan TBS,
(2) Penampungan sementara,
(3) Persiapan untuk pengolahan.
c. TANDAN BUAH SEGAR
Tandan buah segar (TBS) meru-
pakan bahan baku pengolahan di PKS.
Hasil produksi serta kualitas CPO dan kernel yang dihasilkan sangat terg-
antung dari mutu TBS tersebut.
d. SORTASI TBS
Rotasi TBS bertujuan untuk mengetahui mutu buah yang diterima.
Mutu buah yang diterima di PKS terdiri dari beberapa kreteria, yaitu:
1. Buah mentah merah(unripe)
adalah panjang buah yang mem-
bondol kurang dari satu beron-
dol per kilogram panjang.
2. Buah masak(tipe) adalah buah
janjang yang warnanya keme-
rahan dan memberondong pal-
ling sedikit dua bondol perkilo-
gram janjang dan paling banyak
50%.
3. Buah terlalu masak(over-ripe)
adalah panjang buah yang mem-
brondol lebih dari 50% hingga
maksimum 90%.
4. Janjang kosong(Empty Bunch)
adalah janjang buah yang mem-
brondol lebih dari 90% hingga
memberondol seluruhnya.
5. Buah abnormal(abnormal
bunuh) adalah janjang buah
yang gagal berkembang menjadi buah masak normal, antara lain buah parenokarpi (> 50%
bondol partenokarpi), buah
baru dan buah sakit.
6. Buah tangkai panjang( long
stalk) adalah buah yang
panjang gagangnya lebih dari
2 Cm diukur dari potongan-
yang terdekat dengan sisi per-
mukaan buah.
7. Buah dimakan Tikus adalah
janjanga buah yang dimakan tikus, yaitu terdapat lebih dari tiga bondol dalam satu panjang
bekas keratan baru gigitan tikus.
Kriteria TBS ini adalah untuk.
menjelaskan mutu buah yang di
panen dan disertasi pada hari yang
sama.
Peralatan pendukung disetasiun
penerima TBS terdiri atas:
a. Jembatan Timbangan
Merupakan timbangan yang meng-
Gunakan sistem elektronik yang terdiri atas jembatan timbang dan
ruang timbang.
Ruang timbang dilengkapi indika-
tor dan komputer digunakan oprator untuk mengoperasikan Jembatan timbang.
Kondisi ruang timbangan harus bersih, rapi dan cukup dingin.
Adapun fungsi jembatan timbang
sebagai berikut.
- Mengetahui jumlah berat TBS yang masuk.
- Mengetahui jumlah berat hasil produksi (CPO dan kernel) yang keluar PKS.
- menimbang barang yang masuk dan keluar, yang berhubungan dengan pabrik maupun kebun.
b. Loading Ramp
Loading Ramp merupakan tempat
Penampungan sementara buah sebelum diproses. Lantai hooper penampungan terbuat dari besi
pelat dan ada juga dibuat dengan
besi dengan kisi-kisi yang bersalah
10 Mm yang berguna untuk mem-
isahkan/membuang pasir dan
sampah agar tidak ikut dalam pro-
sea pengolahan.
Kapasitas loading ramp berkisar
100-300 Ton. Loading ramp ini dilengkapi dengan hydrolik system
untuk membuka dan menutup pintu.
c. Lori
Lori atau keranjang buah berfungsi untuk penampungan buah yang akan direbus.
Sori dibuat dari besi Pelat yang pada bagian dasar dan dinding kiri kanan dilubangi, (diameter
lubang 10mm) agar penetrasi steam kedalam buah lebih efektif.
Ukuran kiri yang digunakan ada lah 7,5 Ton dengan menggunakan
tippler.
d. Dirt Conveyor
Dirt Conveyor yang bisa digunakan
jenis rantai conveyor yang dilengkapi scrapper.
fungsinya untuk membuang sampah dari kisi-kisi loading ramp
ketempat penampungan.
Berondolan yang ikut dalam sam pah sebelum conveyor dijalankan
dikutip kembali dan dikembalikan
kedalam kiri.
e. Capstan dan Guide Billboard
Capstan berfungsi untuk menarik lory dilengkapi roll untuk meng-
gulung kurang lebih 20m/menit,
Sedangkan guide bollard berabe-
ntuk roller dilengkapi bearing berfungsi sebagai pembantu untuk
membalik arah tarikan lori yang ditarik catatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar